Influence Behavior Questionnaire dan Penerapannya di bidang Informatika

Reading Time: 4 minutes

Metode Influence Behavior Questionnaire  dikembangkan pertama kali oleh peneliti yang bernama Gary Yukl, seorang professor di University at Albany, Amerika. Metode ini menjabarkan bahwa terdapat sembilan strategi dan teknik untuk mempengaruhi orang lain.

  1. Rational Persuasion

Metode ini merupakan cara untuk meyakinkan orang lain dengan menggunakan argumen yang logis dan rasional.

Contohnya adalah ketika seorang dokter memberi nasehat kepada pasien yang perokok berat, dokter tersebut menjelaskan efek buruk dari merokok untuk paru paru dan dokter tersebut memberikan hasil penelitian yang menjelaskan bahwa perokok lebih rentan terhadap penyakit berbahaya.

  1. Inspiration Appeals Tactics

Metode ini adalah sisasat dengan meminta ide untuk membangkitkan rasa semangat dan antusias dari target kita. Lawan bicara kita akan merasa lebih dihargai apabila ia diminta sebuah pendapat. Ia akan merasa lebih dibutuhkan sehingga akan memberikan perhatiannya kepada kita. Contohnya adalah seorang walikota yang memberikan kesempatan kepada komunitas IT di kotanya untuk membuat proposal dan ide tentang pengembangan IT dikotanya. Dengan demikian, maka komunitas tersebut akan merasa dihargai.

  1. Consultation Tactics

Metode ini adalah ketika kita meminta terget kita untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang kita agendakan. Contohnya adalah ketika walikota diatas yang kembali berkonsultasi pada seluruh komunitas IT di kota tersebut untuk berpartisipasi aktif dalam implementasi dari ide ide yang telah dihasilkan oleh komunitas tersebut.

  1. Ingratiation Tactics

Metode ini adalah ketika kita berusaha untuk membuat senang dari target kita sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya. Salah satu contohnya adalah ketika kita memberikan jamuan makan partner bisnis kita atau ketika seorang pimpinan yang memberikan pujian kepada bawahannya sebelum diberikan sebuah tugas yang baru.

  1. Personal Appeals Tactics

Metode ini adalah ketika kita berusaha mempengaruhi orang lain dengan landasan hubungan persahabatan, pertemanan adatu hubungan personal lainnya. Kita bisa mengimplementasikannya dengan memulai pembicaraan dengan “Joko, saya sebenarnya merasa kurang enak untuk mengatakan ini, tetapi karena kamu sudah kenal saya cukup lama, saya yakin kamu sudah paham maksud saya…”

  1. Exchange Tactics

Metode ini mirip dengan personal appeal tactics tetapi sifatnya bukan karena hubungan personal semata, tetapi karena ada adanya proses pertukaran pemahaman terhadap kesukaan, hobi, dan sebagainya.  Contohnya adalah ketika kita dengan target memiliki hobi yang sama, sehingga kita memiliki kedekatan dengan target kita.

  1. Coalition Tactics

Metode ini adalah siasat dimana kita berkoalisi atau meminta bantuan orang lain untuk dapat mempengaruhi target kita. Siasat ini dapat berhasil karena jumlah pengikut kita dalam membawa target kearah yang kita inginkan. Semakin banyak pengikut, maka akan semakin banyak argumen yang kita lontarkan kepada target yang akhirnya target kita akan mengikuti keinginan kita.

  1. Pressure Tactics

Metode ini adalah ketika kita mempengaruhi target dengan peringatan ataupun ancaman yang menekan. Salah satu contohnya adalah ketika seorang komandan pasukan yang mengancam anggotanya untuk diturunkan pangkatnya apabila ia melakukan kesalahan yang sama.

  1. Legitimizing Tactics

Metode ini adalah siasat dimana kita menggunakan otoritas atau kedudukan kita untuk mempengaruhi target. Contohnya adalah ketika seorang presiden meminta mentrinya untuk menyusun sebuah program. Penggunaan jabatan menjadi kunci dalam menggunakan metode ini.

 

Konsep Influence Behavior Questionnaire (IBQ) di Bidang Informatika

IBQ, yang pada dasarnya mengukur taktik pengaruh interpersonal, dapat diterapkan dalam bidang informatika terutama dalam konteks manajemen proyek teknologi informasi (TI), pengembangan perangkat lunak secara tim, pengelolaan tim Agile/Scrum, dan kolaborasi lintas departemen. Dalam lingkungan informatika, keberhasilan seringkali tidak hanya bergantung pada keahlian teknis, tetapi juga pada kemampuan interpersonal untuk memengaruhi keputusan dan tindakan anggota tim.

Penerapan IBQ dalam Informatika

  1. Manajemen Proyek TI:
    • Contoh: Seorang manajer proyek menggunakan taktik pengaruh untuk mendapatkan dukungan anggota tim terhadap perubahan jadwal atau prioritas proyek.
    • Teknis:
      • Distribusi IBQ kepada anggota tim untuk mengevaluasi bagaimana manajer proyek memengaruhi mereka.
      • Analisis hasil untuk mengidentifikasi taktik yang paling efektif dalam mendorong kolaborasi.
  2. Pengembangan Perangkat Lunak Secara Tim:
    • Contoh: Seorang pemimpin tim teknis perlu meyakinkan pengembang lain untuk mengadopsi framework baru.
    • Teknis:
      • Gunakan IBQ untuk mengukur seberapa sering taktik seperti rasionalisasi (dengan menyajikan bukti teknis) atau inspirasi (dengan mengilustrasikan manfaat jangka panjang) digunakan.
  3. Implementasi Agile atau Scrum:
    • Contoh: Scrum Master mendorong tim untuk mematuhi prinsip Agile, seperti pembagian tugas yang kolaboratif.
    • Teknis:
      • Berikan IBQ kepada anggota tim pada akhir sprint untuk menilai taktik pengaruh Scrum Master, seperti permintaan konsultatif (melibatkan tim dalam pengambilan keputusan) atau inspirasi.
  4. Kolaborasi Lintas Departemen:
    • Contoh: Tim TI berkoordinasi dengan departemen pemasaran untuk meluncurkan aplikasi baru.
    • Teknis:
      • IBQ dapat mengidentifikasi taktik pengaruh yang digunakan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai tim dengan tujuan yang berbeda.

 

Teknis Pelaksanaan IBQ dalam Informatika

  1. Identifikasi Responden:
    • Pilih anggota tim, pemimpin proyek, atau pihak lain yang bekerja sama erat di proyek informatika tertentu.
  2. Desain Survei:
    • Sesuaikan pertanyaan IBQ agar relevan dengan konteks informatika. Contoh:
      • “Seberapa sering pemimpin proyek memberikan alasan teknis yang logis untuk mendukung keputusan?”
      • “Seberapa sering anggota tim menginspirasi Anda untuk mendukung solusi inovatif?”
  3. Pengumpulan Data:
    • Kumpulkan data dari responden melalui survei online, seperti Google Forms, atau menggunakan perangkat lunak manajemen proyek yang mendukung survei.
  4. Analisis Data:
    • Gunakan perangkat analisis seperti Excel, SPSS, atau Python untuk memproses hasil dan mengidentifikasi pola taktik pengaruh.
  5. Tindak Lanjut:
    • Gunakan temuan untuk melatih tim dalam meningkatkan efektivitas kolaborasi dan komunikasi interpersonal.

Keuntungan di Bidang Informatika

Dari uraian tadi dapat disimpulakan beberapa manfaat penerapan Influence Behavior Questionnaire dalam bidang informatika antara lain :

  • Meningkatkan efektivitas komunikasi dalam tim teknis.
  • Membantu pemimpin proyek memahami dinamika interpersonal.
  • Mendukung pengambilan keputusan kolaboratif dalam lingkungan yang cepat berubah.
  • Mengurangi konflik dengan pendekatan pengaruh yang lebih konstruktif.

 

Referensi

  1. Yukl, G. (1981). Leadership in Organizations. Pearson Education
  2. Yukl, G., & Tracey, J. B. (1992). Consequences of influence tactics used with subordinates, peers, and the boss. Journal of Applied Psychology, 77(4), 525–535.
  3. Yukl, G., Seifert, C. F., & Chavez, C. (2008). Validation of the extended Influence Behavior Questionnaire. The Leadership Quarterly, 19(5), 609–621
  1. Falbe, C. M., & Yukl, G. (1992). Consequences for managers of using single influence tactics and combinations of tactics. Academy of Management Journal, 35(3), 638–652.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *