Filter Bubble vs Echo Chamber

Reading Time: < 1 minute

Filter Bubble dan Echo Chamber adalah dua konsep yang menggambarkan bagaimana informasi yang kita terima di dunia digital bisa terdistorsi, mempengaruhi pandangan kita, dan membentuk perilaku kita. Meskipun keduanya berkaitan dengan penyaringan informasi, ada perbedaan mendasar antara keduanya.

Filter Bubble terjadi ketika algoritma, seperti yang digunakan oleh media sosial atau mesin pencari, menyaring informasi berdasarkan preferensi dan riwayat kita. Hal ini menyebabkan kita hanya melihat informasi yang sesuai dengan apa yang sudah kita percayai atau sukai, tanpa mendapatkan perspektif yang berbeda. Contoh: jika kamu sering mencari resep makanan tertentu, algoritma akan terus menyarankan resep serupa, mengurangi kemungkinan kamu menemukan hal baru.

Echo Chamber, di sisi lain, terjadi ketika kita terjebak dalam kelompok atau komunitas yang hanya memperkuat pandangan dan keyakinan kita. Di sini, kita hanya mendengar opini yang serupa dengan apa yang sudah kita percayai, sering kali tanpa ada ruang untuk diskusi atau perbedaan pendapat. Contoh: mengikuti grup di media sosial yang hanya berbagi informasi atau opini yang sejalan dengan pandangan kita, memperkuat bias yang ada.

Secara singkat, filter bubble menyaring informasi berdasarkan preferensi pribadi melalui algoritma, sementara echo chamber memperkuat informasi serupa melalui pengaruh sosial atau komunitas yang kita ikuti. Keduanya bisa membatasi wawasan kita dan mempersempit pandangan dunia.

ftiunsap

ftiunsap

Garuda ORCID

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *