Apresiasi Rektor Universitas Sebelas April atas penerbitan Buku Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence (GenAI) pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi

Apresiasi Rektor Universitas Sebelas April atas penerbitan Buku Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence (GenAI) pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi
Reading Time: 3 minutes

Prof. Dr. H. Arifin, S.H., M.Pd.

Penerbitan dan peluncuran Buku Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence (GenAI) dalam implementasi Pembelajaran di Perguruan Tinggi oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbudristek, merupakan angin segar bagi kami dalam mendorong peningkatan kualitas Pendidikan khususnya di lingkungan kami dan umumnya di Indonesia. Paling tidak dengan diluncurkannya buku panduan ini, memberikan arah, panduan dan landasan penerapan etika akademik yang sepatutnya dijunjungtinggi, dalam rangka peningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia melalui fasilitasi teknologi GenAi.

Buku panduan penerapan Teknologi GenAI bagi perguruan tinggi ini, dengan tidak mengabaikan etika akademik, berupaya memberikan highlight yang inline dengan pengembangan kualitas pembelajaran bermutu berbasis riset yang inovatif, mendukung kualitas belajar mengajar yang produktif dan melahirkan tridharma perguruan tinggi yang berkontibusi secara langsung dan tidak langsung terhadap peningkatan kualitas kesejahteraan hidup bagi seluruh lapisan masyarakat.

Kami Universitas Sebelas April, akan terus berupaya untuk membumikan nilai-nilai tridharma perguruan tinggi sesuai dengan buku panduan ini (sebagai salah satu sumber) ke dalam rencana pengembangan pembelajaran berkualitas sesuai dengan potensi dan kondisi yang kami miliki. Paling tidak, upaya ini untuk memberikan kontribusi pengetahuan teknologi kekinian, dalam akselerasi peningkatan kapasitas dan kapabilitas dosen dan mahasiswa, mendorong inovasi dan kreativitas sebagai terobosan dalam pembelajaran yang bertanggung jawab dan menjunjung tinggi etika akademik yang berkualitas. Diharapkan kedepan akan teruwujud iklim dan budaya akademik, bukan saja melahirkan inovasi produktif, terwujud pula kolaborasi lintas bidang dan pengembangan materi pelajaran berbasis GenAI guna menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, bermutu dan relevan dengan tantangan di masa yang akan datang.

Buku panduan ini, mudah-mudahan bagi kami bukan hanya sekedar sebagai pemandu dalam peningkatan mutu akselerasi pembelajaran, namun diharapkan menjadi salah satu pemacu dan pemicu dalam mewujudkan visi misi Universitas Sebelas April, yaitu menjadi universitas unggul di tingkat nasional pada tahun 2036, tentunya juga menjadi pemacu dan pemicu bagi peningktan kualitas seluruh perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang berakumulasi untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.

Universitas Sebelas April, sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bertanggung jawab, menjadikan etika sebagai basis utama dalam pemanfaatan teknologi Generative Artificial Intelligence (GenAI) dan memanfaatkan (GenAI) tidak lebih hanya sebagai media akselerasi peningkatan kualitas pembelajaran. Sebagaimana esensi yang terkandung dalam Buku Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence untuk di Pendidikan Tinggi, etika penggunaan AI harus tetap menjunjung tinggi etika akademik diatas segalanya, melibatkan penghargaan terhadap hak asasi manusia, keadilan, keberagaman, dan privasi data. Dalam proses belajar, hal ini berarti setiap aplikasi GenAI harus memfasilitasi perkembangan mahasiswa sebagai individu yang bertanggung jawab dan menjunjung etika akademik serta menghormati nilai-nilai kemanusiaan.

Implementasi kecerdasan buatan seyogianya mempertimbangkan prinsip-prinsip; etika akademik, keadilan (fairness), kesetaraan dan menjunjung tinggi penghormatan perbedaan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), terutama dalam penyelenggaraan aktivitas akademik. Paling tidak Universitas Sebelas April bertekad untuk menghindari penggunaan AI yang dapat menciptakan pelanggaran etika akademik yang kontra produktif dan bertentangan dengan etika kemanusian, termasuk berkaitan dengan gender, etnis, dan latar belakang sosial. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan teknologi yang memadai berbasis etika, diharapkan dosen dan mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengurangi dampak kontra produktif tersebut dan tetap tidak mengabaikan aspek etika akademik dan nilai-nilai kemanusian.

Tidak dapat dipungkiri, suka atau tidak suka bahwa penggunaan GenAI memiliki posisi yang strategis pada masa kini maupun dimasa yang akan datang. Seyogiyanya tidak menggerus nilai-nilai etika akademik yang harus diemban oleh dosen dan mahasiswa dengan menekankan prinsip dan sikap bahwa teknologi ini hanyalah sebagai alat untuk membantu, namun tetaplah masyarakat kampus harus menjunjung tinggi dan mengimplementasikan nila-nilai etika dan kemanusia dalam melahirkan produk-produk riset dan pengabdian masyarakat yang mampu membantu peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui hasil karya yang melibatkan GenAI tersebut.

Inshaa Allah kami dengan seluruh sivitas Universitas Sebelas April akan terus terus mengembangkan implementasi GenAI yang lebih humanis, mengedepankan nilai-nilai etika akademik dan akan selalu mengembangkan keamanan cyber; melalui perlindungan data pribadi juga diprioritaskan dalam pemanfaatan GenAI yang lebih produktif dan hummanis. Kami menjamin bahwa setiap penggunaan AI di Universitas Sebelas April akan memperhatikan keamanan informasi, dan tidak akan ada data sensitif yang akan dimasukkan ke dalam sistem AI tanpa izin yang bertentangan dengan peraturan yang telah ditetapkan sesuai dengan tanggung jawab moral dan etika akademik yang seyogiyanya dijunjung tinggi.

Ucapan terima kasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbudristek beserta jajaran, semua pihak yang telah menyusun panduan ini. Universitas Sebelas April ready to be part of this technology-based higher education transformation. Selamat membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam panduan ini dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

ftiunsap

ftiunsap

Garuda ORCID

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *